Penerapan
Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum
Kekekalan Energi untuk sebuah sistem yang sedang melakukan pertukaran energi
dengan lingkungan dan memberikan hubungan antara kalor, energi, dan kerja
(usaha). Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap proses, apabila kalor ditambahkan ke dalam sistem dan
sistem melakukan usaha, maka akan terjadi perubahan energi. Jadi, dapat
dikatakan bahwa Hukum I Termodinamika menyatakan adanya konsep kekekalan
energi.
Energi
dalam sistem merupakan jumlah total semua energi molekul pada sistem. Apabila usahadilakukan pada sistem atau sistem
memperoleh kalor dari lingkungan, maka energi dalam pada sistem akan naik.
Sebaliknya, energi dalam akan berkurang apabila sistem melakukan usaha pada
lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan. Dengan demikian,
perubahan energi dalam pada sistem yang tertutup merupakan selisih kalor yang
diterima dengan usaha yang dilakukan oleh sistem. Secara matematis, Hukum
Pertama Termodinamika dituliskan sebagai berikut.
Q = ΔU + W …….. (9–9)
dengan: Q =
kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sistem,
ΔU = U2 — U1 =
perubahan energi dalam sistem, dan
W = usaha yang dilakukan sistem.
Perjanjian
tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah
sebagai berikut.
- Jika sistem melakukan kerja maka nilai W berharga
positif.
- Jika sistem menerima kerja maka nilai W berharga
negatif
- Jika sistem melepas kalor maka nilai Q berharga
negatif
- Jika sistem menerima kalor maka nilai Q berharga
positif
Anda
telah memahami bahwa proses isotermal merupakan suatu proses yang terjadi dalam
sistem pada suhu tetap. Besar usaha yang dilakukan sistem proses isotermal ini
adalah W = nRT In (V2/V1). Oleh karena
ΔT = 0, menurut Teori Kinetik Gas, energi dalam sistem juga tidak
berubah (ΔU = 0) karena perubahan energi dalam bergantung pada
perubahan suhu. Ingatlah kembali persamaan energi dalam gas monoatomik yang
dinyatakan dalam persamaan ΔU=(3/2)nRΔT. Dengan demikian,
persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isotermal ini dapat dituliskan
sebagai berikut.
Q = ΔU + W = 0 + W
Q = W = nR T ln (V2/V1)
….
b.
Proses Isokhorik
Dalam
proses isokhorik perubahan yang dialami oleh sistem berada dalam keadaan volume tetap. Anda telah memahami bahwa besar usaha pada proses isokhorik
dituliskan W = pΔV = 0. Dengan demikian, persamaan
Hukum Pertama Termodinamika untuk proses ini dituliskan sebagai
Q
= ΔU + W = ΔU + 0
Q
= ΔU = U2 — U1
Dari Persamaan
(9-11) Anda dapat menyatakan bahwa kalor yang diberikan pada sistem
hanya digunakan untuk mengubah energi dalam sistem tersebut. Jika persamaan
energi dalam untuk gas ideal monoatomik disubstitusikan ke dalam Persamaan
(9-11), didapatkan perumusan Hukum Pertama Termodinamika pada proses
isokhorik sebagai berikut.
Q
= ΔU =(3/2)nR ΔT …(9-12)
atau
Q
= U2 —
U1 =(3/2)nR (T2 —T1)
…. (9-13)
Jika
gas mengalami proses isobarik, perubahan yang terjadi pada
gas berada dalam keadaan tekanan tetap. Usaha yang dilakukan gas dalam proses
ini memenuhi persamaan W = P ΔV = p(V2 –
V1). Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika
untuk proses isobarik dapat dituliskan sebagai berikut.
Q
= ΔU + W
Q
= ΔU + p(V2 –
V1) … (9-14)
Untuk
gas ideal monoatomik, Persamaan (9-14) dapat dituliskan
sebagaiberikut
Q
=(3/2)nR (T2 —
T1) + p (V2 – V1)
… (9-15)
d.
Proses adiabatik
Dalam
pembahasan mengenai proses adiabatik, Anda telah mengetahui bahwa dalam proses
ini tidak ada kalor yang keluar atau masuk ke dalam sistem sehingga Q =
0. Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses adiabatik ini dapat
dituliskan menjadi
Q
= ΔU + W
0 = ΔU
+ W
atau
W
= — ΔU = —(U2— U1)
… (9-16)
Berdasarkan Persamaan
(9-16) tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa usaha yang dilakukan
oleh sistem akan mengakibatkan terjadinya perubahan energi dalam sistem di mana
energi dalam tersebut dapat bertambah atau berkurang dari keadaan awalnya.
Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk gas ideall monoatomik pada proses adiabatik ini dituliskan sebagai
W
= — ΔU = —(3/2)nR (T2 –
T1)
ini contoh soal
Contoh
soal Penerapan Hukum I Termodinamika
1.
Sebuah sistem terdiri atas 4 kg air pada suhu 73 °C, 30 kJ usaha dilakukan pada
sistem dengan cara mengaduk, dan 10 kkal panas dibuang.
(a)
Berapakah perubahan tenaga internal sistem? (b) Berapa temperatur akhir sistem?
Penyelesaian
:
Diketahui
:
m
= 4 kg, T1 = 73° C = 273 + 73 = 346 K
Jawab
:
Usaha
yang dilakukan W = -30 kJ, kalor yang keluar Q = -10 kkal =10 x 4,18 kJ = 41,8
kJ.
Tenaga
internal sistem adalah :
ΔU
= Q – W = -41,8 kJ + 30 kJ = -11,8 kJ
masih
ingat tentang kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu sistem bukan?
Q
= mcΔT
Karena
Q bernilai negatif maka suhu menjadi turun.
ΔT
= 11,8 kJ/((4,18kJ/kg°C)(1,5)) = 1,88°
Jadi,
suhu akhir sistem adalah 73 – 1,88 = 71,12 °C
2.
Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah
perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)
Penyelesaian:
Diketahui: Q =
4.000 kalori = 16.720 J
W = 8.000 J
Ditanya:
ΔU = … ?
Jawab:
ΔU =
ΔQ – W = (16.720 – 8.000) J = 8.720 J
3.
Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi
100 oC pada tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R =
8,314 J/mol.K, tentukan:
a.
perubahan energi dalam,
b.
usaha yang dilakukan gas, dan
c.
kalor yang diperlukan!
Penyelesaian:
Diketahui: n =
4 mol = 0,004 mol
T1 =
0 oC = 0 + 273 = 273 K
T2 =
100 oC = 100 + 273 = 373 K
R = 8,314 J/mol.K
Ditanya
: a. ΔU = … ?
b. W =
… ?
c. Q =
… ?
Jawab:
a.
ΔU = .(3/2)n R (T2-T1) =
(3/2)(0,004 8,314(373 273)) = 4,988 J
b. W = P (V2 –
V1) = nR(T2 –T1)
= 0,004 x 8,314 x (373 – 273) = 3,326 J
c.
Q = ΔU + W = (4,988 + 3,326) J = 8,314 J
4.
Suatu sistem gas monoatomik pada suhu 27º C memiliki tekanan sebesar 1,5 × 105 Pa
dan bervolume 15 liter. Sistem menyerap kalor dari lingkungan secara isobarik
sehingga suhunya naik menjadi 127º C. Tentukan volume gas sekarang, usaha luar
yang dilakukan gas, penambahan energi dalam gas, dan besarnya kalor yang
diserap gas!
Diketahui : T1 = 27 +
273 = 300 K
P1 = 1,5 × 105 N/m2
V1 = 15 liter = 15 × 10-3 m3
T2 = 127 + 273= 400 K
Ditanyakan: a. V2 = …?
b. W = …?
c. Δ U= …?
d.
Q = …?
Jawab:
a.
V1/T1 = V2/T2
V2 =
(T2/T1)V1
V2 =
(400/300)(1,5×10-3) = 20×10-3 m3
b.
W = P.ΔV = (1,5 × 105) × (20 × 10-3) – (15 × 10-3)
= (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 7,5 × 10² J
c.
U = (P2V2 – P1V1) = (3/2) P(V2 –
V1)= (3/2) × (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 11,25
× 102 J
d.
Q = W + U = (7,5 × 102) + (11,25 × 102) = 18,75 × 102 J
salam solidarity forever!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Mau tau cara mendapatkan uang menggunakan internet, berikut ini panduan: cara mendapatkan uang dari interntet dengan bisnis affiliasi
BalasHapusBeberpa tips agar lulus psikotes adalah dengan mempelajari contoh-contoh soal psikotes, diantaranya:
Contoh Soal Psikotes Bank-BUMN-Swasta
Soal-Soal CPNS Terbaru
Contoh Soal Psikotes Gambar
Contoh Soal Psikotes Pauli
Soal Psikotes dan Wawancara Kerja
Contoh soal psikotes spasial
Soal Psikotes Tes IQ Teki Teki
Soal Latihan dan Software CAT CPNS
Jika anda ingin segera memperoleh momongan sebaiknya anda memahami Cara cepat hamil dan tips cepat hamil. Anda akan di bantu oleh dokter spesialis kandungan ternama yaitu dr. Rosdiana Ramli SpOG. Beliau telah banyak membimbing orang2 agar segera memperoleh momongan.
Atau jika tertarik ingin meningkatkan pengunjung blog , kami menyediakan sejumlah backlink berkualitas, temukan di link ini: Jual Backlink PR 50 ribu. Ada juga yang gratisan tidak perlu bayar yaitu: Daftar blog dofollow auto approve terbaru.
Selamat mencoba semoga sukses.